Hari ini merupakan hari yang bersejarah
bagiku, bagi keluargaku, bagi saudara-saudaraku, bagi Indonesia juga karena
juga bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila yang menjadi landasan Negara
Republik Indonesia. Kembali ke topik di atas, akhirnya punya bayi, horeeee..
:D.
Jadi ceritanya begini, malam tadi tiba-tiba
ada rasa yang tak biasa yang dirasakan oleh si ibunya bayi yang baru lahir ini,
jadi langsung saja dibawa ke Puskesmas terdekat, karena ya maklum tempat
tinggal kami di pedesaaan. Sesampainya di Puskesmas, langsung ke bagian
pendaftaran, "set-set", si ibunya bayi langsung deh di bawa ke ruang
bersalin. Menunggu orang yang sedang berjuang melahirkan seorang bayi, yakin
bikin jantung berdebar lebih cepat dari biasa, bikin otak bekerja lebih keras
dari biasanya, bikin tremor di sekujur tubuh, sampai ngomongpun sesaat itu juga
menjadi gagap.
Lama menunggu dari pembukaan 2, pembukaan
3, sampai pembukaan 5, terjadilah hal yang tidak seharusnya diharapkan, Bu Bidan
mengatakan bahwa, "ini harus dirujuk ke rumah sakit mas, terlalu beresiko
kalau memaksa melahirkan disini, alat yang ada disini kurang mendukung untuk
mengatasi masalah yang seperti ini". Bertambahlah rasa yang bercampur aduk
tadi, semakin tidak karuan. Sambil berusaha menguatkan hati, ditanyakanlah apa
penyebab hal tersebut?. Usut punya usut, jadi si ibu saat di "tensi"
tekanan darahnya, sangat tinggi kalau tidak salah 150/90 yang jauh di atas
standar persalinan, ditambah lagi sesak nafas yang kerap dialami si ibunya
bayi. Jadi, jika di paksakan tetap melahirkan di puskesmas, "kalau untuk
bayinya tidak apa-apa, tapi yang kami khawatirkan ibunya nanti ndak kuat,
sangat beresiko". Begitulah ujar bu bidan yang meng-handle kelahiran si
ibu bayi.
Karena keadaaan yang mendesak serta waktu
yang terbatas, Bu Bidan menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit terdekat yaitu
di Gombong, jaraknya sekitar 15 KM dari puskesmas dimana kami berada saat ini.
Setelah berkas-berkas lengkap, mobil ambulan dating, si ibunya bayi langsung di
bawa masuk, seketika itu juga mobil diberangkatkan dengan 2 bidan di dalam
untuk antisipasi kemungkinan melahirkan di perjalanan.
Sampai di Rumah Sakit, si ibu bayi langsung
masuk lagi ke ruang bersalin, menjalani serentetan pemeriksaan, dan sebagainya.
Karena keadaan si ibu bayi yang kurang memungkinkan untuk melahirkan normal,
maka dari pihak Rumah Sakit mengambil keputusan untuk menjalankan operasi
"sesar". Kecemasan tak usai-usainya menghampiri selama proses
tersebut.
Hari semakin larut, tepat pukul 00.00 lebih
beberapa detik tanggal 1 Juni 2017, kabar gembira dating dari ruang operasi,
"Selamat anak bapak sudah berhasil dilahirkan dengan selamat, beratnya
4,2Kg. perempuan pak". Rasa lega, rasa sangat bersyukur, bercampur haru,
mata-pun berkaca-kaca.
Jadi beginilah ceritaku hari itu mempunya
seorang bayi perempuan sebagai KEPONAKAN baruku :D. selamat dating di dunia
adek KEPONAKAN baruku :D.
Untuk yang terakhir, ingin saya ucapkan
terima kasih untuk :
1. Puskesmas Demangsari, Ayah, Kebumen serta
Bidan-Bidannya yang telah membantu persalinan "mbak" saya.
2. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong,
3. Serta seluruh keluarga yang turut mendoakan
kelancaran persalinan "mbak" saya.
Terima kasih J
NOTE :
Penulisnya masih "Single", calon aja belum ada, apalagi punya
bayi :D
0 comments:
Post a Comment