Wednesday, October 9, 2019

Facebook Ads atau Iklan Facebook, Apakah Itu?

Facebook Ads atau Iklan Facebook, Apakah Itu?

Ada satu cara jitu yang bisa kamu lakukan untuk memasarkan produk/jasa dengan hasil efektif. Kamu bisa memanfaatkan jasa iklan yang ditawarkan oleh Facebook bernama Facebook Ads. Ketahui cara buat iklan di Facebook lewat artikel ini!

Hasil gambar untuk fb ads

Apa itu Facebook Ads?
Facebook Ads adalah bisnis iklan buatan Facebook yang disajikan kepada pengguna Facebook berdasarkan aktivitas pengguna, informasi demografis, informasi penggunaan perangkat, iklan dan informasi yang disediakan oleh mitra pemasarannya, dan aktivitas online lain yang dilakukan pengguna di luar Facebook.


Manfaat Facebook Ads
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan kalau kamu memasang iklan melalui Facebook Ads.

Penargetan yang Efektif
Facebook menawarkan sejumlah besar opsi penargetan dan penargetan ulang agar kamu bisa menayangkan iklan kepada target audiens yang telah didefinisikan secara mendetail (sesuai dengan demografi, lokasi, perilaku, dalam golongan audiens yang mirip, dan sebagainya).

Facebook bisa memudahkanmu menangani kampanye iklan di berbagai media sosial, dengan fitur yang sebenarnya sangat mudah digunakan. Mengapa mudah dipakai? Karena sudah dibuat untuk memandu kamu menyiapkan kampanye iklan. Cukup mengikuti beberapa langkah yang diajarkan, kamu sudah bisa menjalankan berbagai iklan di Facebook, Instagram, Audience Network, dan Messenger, baik pada layar ponsel maupun desktop. Kamu hanyaperlu mengatur preferensimu sesuai dengan kepentingan bisnismu.

Kamu juga dapat memasukkan pixel tracking ke halaman di website-mu agar dapat memperkirakan minat pengguna sehingga kamu dapat menargetkan iklan sesuai dengan pelanggan idealmu.

Jangkauan Target yang Luas
Traffic cellular saat ini menjadi sangat penting karena penggunaan smartphone terus meningkat dan jaringan data 4G semakin berkembang, bahkan saat ini kita sedang dalam tahap berpindah ke 5G. Banyak orang melirik smartphone dan mengakses media sosial bahkan di tengah-tengah pekerjaan penting mereka, lihat saja orang-orang di sekitarmu. Kehadiran Facebook Ads ini pada akhirnya juga memberikanmu kesempatan untuk mendapatkan akses ke audience selulermu sehingga pesan iklan yang kamu pasang pasti sampai di layar ponsel mereka.

Bicara soal Facebook, pengguna aktif per bulannya kini sudah mencapai lebih dari 2,41 miliar per 30 Juni 2019. Lebih dari 2,7 miliar pengguna mengakses aplikasi atau layanan dari anak perusahaan Facebook di smartphone setiap hari, dan angka ini terus bertambah. Jadi, Facebook Ads sepertinya menjadi salah satu media pemasaran produk yang layak kamu coba.

Analisa Lanjutan untuk Penargetan Berikutnya
Facebook juga tidak berfokus hanya pada analitik dan pelaporan untuk iklan yang dikerjakannya. Daripada berjuang untuk melihat seberapa tinggi conversion rate-mu dan bagaimana hasil metrik sosial lainnya, dengan Facebook Ads kamu bisa mengatur perencanaan iklan sesuai dengan yang kamu inginkan.

Saat mengelola halaman Facebook, kamu bisa mengakses data ini lewat tab “Insight” yang menunjukkan metrik seperti tayangan halaman, jangkauan postingan, interaksi, video, dan sebagainya. Kamu bisa mengecek metrik ini mulai dari satu hingga 28 hari terakhir. Selain itu, kamu juga bisa mengukur halamanmu dengan metrik persaingan untuk melihat bagaimana kecocokkan penargetan iklanmu.


Visibilitas data ini benar-benar dapat membantu kamu menyesuaikan kampanye iklan sesuai dengan kebutuhan, dibandingkan hanya mencari tahu apakah itu efektivitas media yang kamu gunakan.

Meningkatkan Brand Awareness
Pengguna Facebook memeriksa news feed mereka beberapa kali sehari. Inilah yang memberi kesempatan agar target pasarmu bisa berulang kali menerima paparan atau exposure akan iklan yang sudah kamu pasang sebelumnya.

Bahkan jika audiensmu tidak mengklik di awal, iklan tersebut bisa berpotensi membantumu membangun kepercayaan dengan membiarkan iklan tersebut selalu tayang dalam jangka waktu yang lebih lama. Jika kepercayaan pasar sudah terbangun, kamu juga bisa menciptakan peluang untuk penargetan ulang di waktu yang akan datang.

Meningkatkan CTR (Click Through Rate)
Kualitas dan keakuratan hasil dari iklan Facebook juga meningkat terus. Mengapa? Karena Facebook meningkatkan tools periklanan dan bisnisnya secara terus-menerus sehingga Facebook dapat dikatakan konsisten mempelajari berbagai hal terkait penggunaan Facebook Ads ini dengan tepat. Saat ini, dengan peningkatan konstan pada penargetan serta hasil akhir yang kreatif, kamu bisa melakukan interaksi langsung dengan audiens yang ingin kamu jangkau. Selain itu, audiens juga memiliki kebebasan untuk jadi kreatif dengan beberapa jenis iklan yang bisa kamu pilih dan tampilkan kepada calon customer atau pelangganmu.

Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum Buat Facebook Ads?
Screen-Shot-2018-03-26-at-15.11.30
Tujuan Bisnis
Tentukan tujuan bisnismu, pelajari lebih dalam agar bisa jadi bahan pertimbanganmu dalam melakukan penargetan iklan atau pembuatan kampanye yang tepat bagi jenis bisnismu. Kamu juga bisa mencari inspirasi dari halaman inspirasi sukses Facebook Ads yang telah tersedia.

Pemahaman Tentang Target Pasar Bisnismu
Kira-kira, seperti apa target audiens atau pasarmu? Tentunya kamu harus bisa menjawabnya. Kamu bisa membaginya berdasarkan referensi minat, umur, usia, gender, atau bahkan kelas ekonomi. Milikilah bayangan pasar khusus (biasa disebut niche market) saat kamu mulai mengembangkan bisnis. Nantinya, hal ini bisa memudahkanmu menetukan target pemasaran.

Anggaran untuk Target Promosi Iklan
Jangan lupa tentukan anggaran yang ingin kamu keluarkan untuk melakukan kampanye dengan Facebook Ads. Kamu bisa menghitung gambaran besarnya terlebih dulu dan seiring berjalannya kampanye kamu bisa mengatur ulangnya lagi agar lebih spesifik sesuai pengalaman kampanye yang telah dijalankan pada periode pemasaran sebelumnya.

Media Foto/Video Sebagai Konten Iklan
Last but not least, siapkan media apa yang ingin jadi pendukung konten iklanmu. Jika kamu menggunakan gambar, perhatikan beberapa aturan atau batasan yang sudah ditentukan Facebook Ads.
Jadi bagaimana? mau pakai jasa iklan facebook?

Monday, October 7, 2019

Ini Lho Perbedaannya Reseller dan Dropshipper, Jangan Salah Paham!

Ini Lho Perbedaannya Reseller dan Dropshipper, Jangan Salah Paham!

Pilih jadi reseller atau dropshipper? Banyak orang bingung ketika dihadapkan pada dua pilihan tersebut. Kedua pekerjaan itu emang cocok dijalankan sebagai pekerjaan sampingan. Namun, ada beda di antara keduanya.


Seperti yang kamu tahu, reseller dan dropshipper sama-sama pekerjaan yang ada hubungannya sama urusan dagang. Mirip-mirip pedagang, tapi dua pekerjaan ini punya cara berbeda menjual barang ke konsumen.

Kalau kamu berniat melakukan salah satunya, tapi bingung yang mana, kamu perlu mengetahui perbedaan keduanya dalam ulasan berikut.

Seperti apa? Yuk, simak di sini:

Baca Juga : Ad Breaks - Cara Baru Menghasilkan Uang Dengan Facebook

1. Cara kerja berbeda
Bedanya reseller dan dropshipper bisa dilihat dari cara kerja mereka. Reseller itu bisa dibilang mirip-mirip dengan pedagang. Mereka harus lebih dulu membeli barang sebelum menjualnya ke konsumen.

Reseller memperoleh barang dari supplier atau distributor. Setelah mendapatkan barang dengan jumlah tertentu, baru reseller menjualnya.

Beda lagi dengan dropshipper. Cara kerja dropshipper adalah menawarkan barang ke konsumen lebih dulu terus kalau dapat order, nantinya diteruskan ke supplier atau distributor. Nantinya supplier atau distributor yang terima order mengirimkan barang ke konsumen.

2. Modal yang dikeluarkan
Kalau ditanya mana yang mengeluarkan modal minim, jawabannya adalah dropshipper. Mengapa?

Pasalnya, dropshipper gak harus membeli barang supaya bisa menjual. Cukup modal pulsa, paket data dan informasi, pekerjaan ini udah bisa dilakukan.

Sementara itu, jadi reseller harus mengeluarkan modal karena harus membeli barang terlebih dahulu. Besarnya modal menentukan jumlah barang yang kamu dapat.

Selain itu, modal seperti pulsa, paket data, dan ongkos transportasi juga dihitung. Biaya-biaya itu termasuk dalam biaya operasional kantor.

3. Berbicara profit, lebih untung mana ya?
Ditanya soal ini, jelas lebih untung reseller. Mengapa? Sebab, bisa mendapat barang dengan harga termurah dan mengatur harga jual sekehendaknya. Di situ, dia dapat untung yang bisa aja besar.

Lain cerita kalau kamu menjadi dropshipper. Sulit bagi dropshipper mendapat untung sebesar reseller. Pasalnya, order yang diberikan dropshipper masih kalah banyak dengan pembelian reseller.

Karena itu, reseller bisa mendapat harga barang dari supplier lebih murah ketimbang dropshipper. Di sinilah mereka bisa menentukan berapa keuntungan yang pengin didapatnya.

4. Risiko yang ditanggung
Bekerja sebagai reseller atau dropshipper bukan berarti tanpa risiko. Ada sejumlah konsekuensi yang bakal dialami menjalani kedua pekerjaan tersebut.

Meski terlihat gampang, menjadi dropshipper nyatanya ada kekurangannya juga. Sekadar diketahui, namanya barang gak selamanya selalu tersedia di supplier.

Di sinilah pesanan yang datang mau gak mau harus kamu tolak karena gak ada ketersediaan barang. Kalau udah begini, kamu bisa gak dapat pemasukan.

Ujung-ujungnya, seandainya barang kosong lama, kamu harus berhenti sementara berdagang hingga stok barang terisi kembali.

Untuk risiko dari reseller, pastinya udah bisa kamu bayangkan. Misalnya, banyak barang yang gak laku terjual, udah pasti mereka mengalami kerugian. Mau gak mau nih barang yang tersisa dijual rugi daripada gak laku sama sekali.

5. Pelayanan ke konsumen
Reseller dan dropshipper juga berbeda dalam cara memberikan pelayanan ke konsumen. Kalau reseller, begitu terima order bakal lakukan pengemasan dan mengirim barangnya sendiri. Jadi, biaya pengemasan dan pengiriman menjadi tanggungannya.

Sementara itu, kalau jadi dropshipper, kamu cuma menyampaikan pesanan kepada supplier. Urusan pengemasan dan pengiriman menjadi tanggungan supplier. Dengan begitu, kamu gak usah memikirkan biaya pengemasan dan pengiriman.

Itu tadi perbedaannya dua pekerjaan sampingan itu. Pilih dengan bijak dan pertimbangkan masak-masak ya pekerjaan mana yang cocok buat kamu.

Seain itu, pastikan kamu udah siap terima konsekuensi yang bisa terjadi. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!